Bulan lalu saya (Ust. Haikal Hasan) belanja bersama istri di "Sodaqo" Tanjung Barat. Ini 212 Mart terdekat dari Condet. Sudah setahun lebih setiap bulannya saya belanja di sana. Setiap perubahan di wilayah tsb pasti saya tahu. Beberapa bulan belanja di sana hanya dalam hitungan mingguan telah berdiri Indomaret di wilayah tsb. Berdiri lebih besar dan lebih megah persis di samping Sodaqo, hanya dibatasi oleh jalan kompleks.
Ada peristiwa yg mengherankan bulan lalu. Selesai belanja, di atas motor saya lihat keluar emak-emak berjilbab dari pintu Indomaret habis belanja. Istri saya bicara pelan, “Belanjanya di Sodaqo saja Bu!”.
Belum pernah saya dapati lebih dari 2 pengunjung di Sodaqo setiap kali saya belanja di sana. Dan jika tidak didukung oleh lembaga ACT niscaya beberapa mart sudah pasti tutup termasuk Sodaqo Tanjung Barat ini. Biaya operasional untuk menggaji tiga pegawai dan Satu supervisor, bayar listrik, dan bayar maintenance bangunan sangat besar, tak mungkin tertutup dengan labanya jika jumlah pembelinya malu2 seperti gadis pingitan.
Saya komentari, “Iman itu bertingkat-tingkat, memberdayakan ekonomi umat lebih tinggi daripada memakai jilbab di era keterbukaan sekarang. Lebih tinggi daripada mengaji rutin atau ikut majelis dzikir. Bersyukurlah jika kita sudah melampaui itu semua.”
“Sesungguhnya sebaik-baik amal adalah yang paling kontinyu meski ia sedikit.” ( HR Ibnu Majah)
Penyakit seorang muslim adalah zona nyaman. Banyak orang yg sudah puas dg capaian ibadahnya. Punya pasangan rajin shalat, anak masuk pesantren, ikut mengaji, ikut dzikir, hati sudah tenang banget. Amal tak berubah dan tidak bertambah karena hati enjoy sudah masuk zona nyaman. Dia tak peduli lagi dengan ekonomi yg dikuasai aseng. Dia tak tahu kalau sejengkal demi sejengkal tanah ini dimiliki asing.
Kita pasti pernah mendengar hadits di bawah ini:
“Sebaik-baik amal adalah shalat di awal waktu.” (HR Tirmidzi dan Hakim)
“Sebaik-baiknya dzikir adalah La ilaha illallah dan sebaik-baiknya doa adalah Alhamdulillah” (HR At-Tarmizi & Ibnu Majah).
Amal menjadi utama tergantung kondisi & tempat. Boleh jadi jihad adalah amal utama bagi Muslim Suriah tapi tak bagi Muslim Indonesia. Boleh jadi shalat di awal waktu adalah amal utama bagi orang sibuk tapi bagi yg lapang waktunya tidak. Setiap waktu dan tempat berbeda keutamaan amal.
Dan, hadits-hadits yg sejenisnya. Intinya adalah Nabi ï·º mengisyaratkan bahwa amal itu bertingkat-tingkat sebagaimana surga pun bertingkat pula. Hadits ini tak menafikkan (mengingkari) amal yg banyak walau sesekali, shalat di akhir waktu atau dzikir2 lain. Semua amal tersebut baik dan boleh dilaksanakan. Hadits ini hanya memberitahu kita bahwa ada amal tertinggi dari setiap jenisnya.
Lalu amal apakah yg paling afdhal? Ramai ulama terdahulu memperbincangkannya. Saya meringkas dg kesimpulan dari Ibnul Qoyyim dalam Madarijus Salikin yg juga diambil oleh Yusuf Qordhowi dalam bukunya Niat.
Amal utama bagi orang kaya bukan dzikir atau shalatnya tapi hartanya karena orang miskin tidak bisa beramal dengan hal tersebut. Amal utama bagi ulama adalah mengajarkan ilmu karena orang awam tak memilikinya. Dan amal utama bagi mujahid adalah berjihad. Kondisi setiap orang berbeda dalam keutamaan amal.
Kalau dalam hal ekonom maka amal utama adalah mengalahkan hegemoni aseng yang menjadi biang kerusakan negara. Oleh karenanya dukungan terhadap lembaga ekonomi umat harus full tidak boleh setengah2 karena ini afdholul amal.
Pada kondisi negara diserang musuh maka amal yg utama adalah berjihad atas setiap Muslim baik yang kuat maupun yang lemah. Sebagaimana kata Ibnu Taimiyah, “Atas musuh yg menyerang maka tidak ada kewajiban lagi setelah syahadat kecuali jihad. Bukan shalat atau puasa.
Pada kondisi negara kekurangan dana utk berperang misalnya maka amal utama adalah berinfak. Sebagaimana mobilisasi dana saat perang Tabuk dulu, tak ada seorang Muslim pun kecuali mengeluarkan hartanya bahkan ada orang Anshar miskin yang sampai menjadi kuli panggul agar bisa menyumbang beberapa butir kurma. Setiap situasi berbeda dalam keutamaan amal.
Apa amal utama saat ini? Tahun lalu saat pilkada Jakarta bagi pemilik KTP jakarta adalah memenangkan lawan-Ahok. Tahun ini adalah memenangkan cagub pilihan ulama bagi pemilik KTP yang melaksanakan pilkada. Tahun depan adalah memenangkan ABJ (asal bukan jokowi).
Firdaus adalah surga yg paling tinggi, yang paling bagus, dan yang paling afdhal. (HR Turmudzi 3174 dan dishahihkan al-Albani).
Kalo seseorang tidak membeli sebatang sabun di 212 Mart karena jaraknya lumayan jauh masih bisa dimaklumi. Tapi kalau emak-emak pengajian berjilbab panjang berbelanja di Indomaret padahal di sebelahnya ada Sodaqo/Kita Mart/212 Mart, ini mengherankan. Memang di majlis taklim diajarkan apa?
Jangan asyik menuntut ilmu atau khusyu berdzikir saja sementara hartamu kau belanjakan kepada aseng yang jadi follower-nya penista Islam.
Seorang Muslim yang beriman pasti antusias dengan hadits Nabi ï·º berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ï·º bersabda "Di surga itu terdapat seratus tingkatan, Allah menyediakannya untuk para mujahid di jalan Allah, jarak antara keduanya seperti antara langit dan bumi. Karena itu, jika kalian meminta kepada Allah, mintalah Firdaus, karena sungguh dia adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atasnya ada Arsy Sang Maha Pengasih, dan darinya sumber sungai-sungai surga.” (HR Bukhari 2790 & Ibnu Hibban 4611).
Mengapa harus minta surga Firdaus? Dalam hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi ï·º
Beragama tanpa ghirah sama saja tidak beragama. Ulama dikriminalisasi diam saja, Alquran dinistakan tak bersuara, Nabi ï·º dilecehkan tak ambil pusing, bahkan Allah Swt dihina pun tak ada kemarahan dalam dirinya. Maka ketahuilah dirinya telah menjadi mayat hidup. Berjalan di atas bumi tanpa ruh. Ucapannya hanya rangkaian kata-kata tanpa ruh, boro-boro membangkitkan semangat seperti orasinya Bung Tomo, sekadar menegakkan badannya untuk bangun subuh saja tidak mampu.
Firdaus adalah surga paling afdhal maka gapailah dengan amal utama. Firdaus adalah surga tertinggi maka raihlah dengan ketinggian amal.
Kita bicara sebaik-baik amal saat ini pada diri Muslim Indonesia. Dan jangan gagal paham, kita tidak menafikkan amal yang lain. Amal terbesar saat ini adalah menyelamatkan rakyat Indonesia dari kehancuran yang dilakukan oleh oknum-oknum. Lakukan penyelamatan melalui poleksosbud.
Amal terbesar saat ini adalah menyelamatkan rakyat Indonesia dari kehancuran.
Jangan sampai tidak ada kesedihan pada dirimu tatkala tidak berbelanja di lembaga milik umat. Jangan sampai tidak ada kesedihan dalam dirimu kalau berbelanja di gerai milik aseng.
Jika #212Mart sepi dari pembeli, sementara Indomaret dan Alfamart ramai maka cemburulah!
Beragama itu harus punya ghirah (kecemburuan). Jika 212 Mart sepi dari pembeli, sementara Indomaret dan Alfamart ramai maka cemburulah. Bela habis-abisan dengan membelanjakan hartamu, dengan mempromosikannya kepada orang lain, dengan membantunya agar ia tetap hidup di tengah ummat.
Ust. Haikal Hasan
“Perumpamaan mereka seperti orang2 yg menyalakan api, setelah api itu menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yg menyinari) mereka dan membiarkan mereka tidak dapat melihat dalam kegelapan. Mereka tuli, bisu dan buta. Sehingga mereka tidak dapat kembali.” (2:17-18)
Mereka laksana mayat hidup berjalan tapi tidak bisa melihat. Tidak pernah peduli dgn agama karena telinganya tuli tak mendengar, tidak pernah melakukan pembelaan agama karena lisannya bisu. Merekalah yang tak memiliki ghirah dalam agama. Dan sayangnya mereka itulah munafik.
Afwan, bila repost,
Sekadar mengingatkan:
Jangan teriak-teriak semangat untuk bela agama
Jika kau masih mendewakan produk kafir
Jika yang kau minum air merk kafir
Jika di kamar mandimu penuh dengan produk kafir
Jika di kulkasmu, meja makanmu, dapurmu masih bertengger produk kafir
Sejuta alasan untuk ngotot, ngeyel
Produk Muslim susah, jauh, mahal, kurang higienis, tak enak, dll.
Ketahui
Jihad itu butuh perjuangan, pengorbanan, biaya, dan lain-lain.
Ketahui
Seperak yg kau korbankan untuk sesama Muslim, apa pun kondisinya sangat membantu ekonomi umat dan pahala yg besar dari Allah SWT.
InSya Allah.
* tulisan ini hanya copas dari grup wa. tidak tervalidasi apakah benar-benar ditulis dan disebarkan babe Haikal. Ada beberapa bagian tulisan yang admin tidak sependapat tetapi ide besar yang ada dalam tulisan ini disepakati.