UN Special Rapporteur on human rights in the occupied Palestinian territories Francesca Albanese: "Whether we like it or not, Hamas built schools, hospitals, and public facilities—it was the de facto authority."
Tahun 2021, Warga Kalurahan Kemejing dan sekitarnya melalui PKBM Mitra Ilmu di Dusun Sulur II mendapatkan program daari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berupa Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
Dalam program ini, PKBM merekrut 20 orang pemuda yang dinilai sangat siap untuk mengembangkan diri. 10 orang pemuda dari Dusun Sulur II, 6 orang pemuda dari Dusun Gobeh Bendung dan 4 orang pemuda dari Dusun Kemejing III.
Kegiatan yang akan dilasanakan adalah pelatihan budidaya ayam joper. Pelatihan akan dilaksanakan selama 10 hari dalam kelas dan dilakukan pendampingan budidaya 200 ekor joper setelahnya. Pemateri adalah seorang Akademisi Peternakan, Bapak Heri Setyawan dan seorang Praktisi Ternak Ayam Joper yaitu Bapak Sutarjo.
Pada Sabtu, 21 Agustus 2021 lalu, program ini telah resmi dibuka oleh PKBM bersama Staf Ahli DPR RI Bapak Muhammad Aga Sekamdo dan salah satu Narasumber yaitu Bapak Heri Setyawan serta perwakilan dari Pemerintah Kalurahan Kemejing.
Hari ini, Kamis 26 Agustus 2021, 10 pemuda di Dusun Sulur II melakukan persiapan kandang yang akan digunakan sebagai tempat budidaya ayam joper. Semangat membara para pemuda ini terlihat dari gotong royong yang mereka lakukan bersama-sama.
Pemerintah Kalurahan Kemejing beserta PKBM Mitra Ilmu berharap, dengan program PKW para pemuda ini tidak mudah menyerah saat menjalankan usahanya. Mereka selalu semangat berusaha sehingga pada akhirnya bisa mandiri secara finansial. Yang nantinya mereka juga diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi pemuda-pemuda lain di sekitar mereka.
sumber: desa kemejing 26 Agustus 2021
--> arsip aga manusia biasa berkah menjadi santri <--
Film ini menceritakan bagaimana doktrinasi yang jahat dapat merusak pikiran suatu bangsa. Kebencian, rasa superior, tak terkalahkan, alasan relijius, backing power, kebohongan, bahkan pembunuhan menjadi sesuatu yang dianggap biasa saja.
Saatnya kita menceritakan kebenaran tanpa menciptakan kebohongan, mengajarkan keyakinan tanpa menafikan perbedaan, menyebarkan cinta tanpa menghembuskan kebencian, menjadi kuat tanpa melakukan menindas, menjalin pertemanan tanpa mencari musuh bersama.
