Alhamdulillah

11.12

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ




MasyaAllah.. Alhamdulillah. Speechless Bang...


Ambil yg baik baik dr orangtuamu, tambah lagi skala hebatnya. Harus jauh lebih baik dan lebih hebat dr orangtuamu. Teruslah maju pesat melesat dengan segala potensi yg ada padamu. Kembangkan terus, selagi kedua orang tuamu masih kuat menopang, jangan ragu melangkah untuk kebaikan, dijalan kebenaran. Karena kegagalanmu mencoba, akan menjadi pengalaman saat kau memutuskan jalan hidupmu kelak. Mengokohkan kakimu saat engkau harus bisa berdiri hanya dengan kedua kakimu.

Ini ujian berbiaya setengah jeti lebih. Di lembaga yg profesional, bukan abal2. Jd nilainya bs dipertanggungJawabkan.

Gak hanya sekali org tanya, kayak mana caranya nggedein anak kayak Sangun sih mbak.. Akupun bingung jawabnya. Selalu aku jawab. Dia anak ayahnya. Hebat krn ayahnya hebat. Dan skrg aku punya jawaban lebih lagi... Krn Allah yg pilihkan Sangun utk dititipkan pada kami. Allah berikan anak yg terbaik yg sanggup kami jaga sebagai amanah.

Sewajarnya anak, ia turunkan sifat2 dari kedua orangtuanya. Tapi jelas, kehebatan, kecerdasan, cara berpikir, semua milik ayahnya. Dan dari aku???
Biarlah ayahnya yg menjawab kl memang perlu dijawab. Karena memang ini anak bersama...

Congratz Bang. Proud of you.

Sertifikat ini dikirim by wa, baruuu aja masuk saat bunda masih bertugas. Ditambah lagi kalimat...
Wong kelas 2 SMP aja nilai TOEFL nya sudah 580 ngalahin yg S2 kok...

Ya gitulah...
Yaaa gitulah...

Alhamdulilah


sumber: fb bunda


--------------

Tulisan ini dibuat istriku, Dwinita Mulyani, ketika mendapatkan kiriman hasil ujian TOEFL anak pertama kami, Abdullah Syukur Sangun Dipenah. Seorang anak 'uji coba' yang tidak bersekolah formal sejak kelas 1 SMP. Menjalani Home Schooling dalam arti yang sebenarnya. Benar-benar hanya belajar di rumah, tanpa les ataupun memanggil guru privat. Hanya download materi-materi pembelajaran, beli buku-buku, dan seterusnya. Pada awalnya belajar dipaksa dan ditemani Ayah dan Bunda, lama-kelamaan alhamdulillah belajar mandiri sampai sekarang. Mencari keinginan dan bakatnya, berusaha mengembangkan hal2 tersebut. Semoga 'uji coba' ini memberikan hasil yang baik, sehingga kelak bisa kami terapkan secara lebih massal, agar lebih banyak 'anak bahagia' dengan kehidupannya karena bisa lebih banyak bermain dan mengembangkan potensinya, serta 'orang tua bahagia' karena bisa mengalokasikan pengeluaran untuk yang lain dan bisa menemani sambil membentuk anak sesuai apa yang mereka inginkan. Aamiin.

You Might Also Like

0 komentar

recent posts

Follow My Facebook